Helo World

Helo World

1st SUMMIT

halo, siang ini saya mau berbagi pengalaman tentang puncak pertama saya. puncak pertama yang saya raih di Gunung Ungaran, Ungaran - Kabupaten Semarang..
mengapa memilih gunung tersebut sebagai puncak pertama saya?
karena saya pikir gunung itu sangat cocok untuk pendaki pemula seperti saya dan medannya tidak terlalu sulit (tapi tetap ngos2an juga waktu hampir summit attack) dengan ketinggian sekitar 2.050 mdpl dan yang terpenting jarak tempuh dengan tempat tinggal saya tidak terlalu jauh, jadi nggak capek duluan dijalan.. hehehehehehe


oke, pada awalnya tidak terbesit di pikiran saya menjadi seorang mountainering.. berawal hanya dari iseng2 saja mengiyakan ajakan teman. karena kebetulan week end jadi apa salah nya, walaupun sempat sebelumnya batal ke ajakan acara teman gathering dan nge-camp bareng di Sekarlangit Waterfall Secang - Magelang, jadilah dengan persiapan yang kurang matang saya packing seadanya sepulang bekerja. perjalanan pun kami mulai dari tempat janjian -disebuah warung angkring di daerah Ungaran- sore itu kami meluncur menggunakan sepeda motor menuju Gerbang Awal Pendakian Gunung Ungaran, Camp Mawar bersama teman yang mungkin waktu itu belum lama saya kenal (tapi seperti sudah kenal lama sekali) ARKA, BOWO, ALIM dan temannya yang belakangan diketahui bernama DANI :))))))
sebelum maghrib datang kami tiba di tempat yang dituju, setelah sebelumnya ban motor belakang teman bernama Bowo bocor, mungkin karna keberatan muatan gara2 memboncengkan saya dan ransel saya :))). sehabis shalat maghrib kami pun mendaftarkan diri dan perijinan serta membayar Rp. 2.000/orang mungkin untuk retribusi pengelolaan kawasan tersebut, setelah itu kami berangkat memulai pendakian walaupun cuaca malam itu sedikit gerimis. dengan semangat 45 seperti mau maju berperang saya melangkahkan kaki dengan bersemangat, tujuan pertama kami ada Desa Promasan -Desa terakhir dan terdekat menuju Gunung Ungaran- begitu memasuki hutan pinus saya melihat sekeliling gelap (yaiyalah namanya juga malam, dihutan pula) bagi pemula seperti saya sempat terbesit sedikit rasa takut dengan tempat gelap dan sepi seperti itu, tapi teman2 saya sepertinya enjoy saja, saya pun mencoba rileks seperti mereka.
ditengah2 perjalanan yang baru saja dimulai saya merasa kelelahan -maklum nubi- saya membuka bekal sebatang coklat membagi dengan teman dan memakannya sambil istirahat entah berada dimana saat itu, si ARKA bilang "ayo, perjalanan masih jauh ini belum seberapa, masih 1/4nya" katanya, dalam hati saya bilang "GILLAAAKKK, masih 1/4 nya. masih jauh sekali berarti T_____T rasa2nya pengen minta gendong aja sampe puncak ungaran ;p" dan setelah beristirahat sebentar kami pun melanjutkan perjalanan yang tertunda.
tak berapa lama kami menemukan sebuah aliran mata air dan melewatinya -brrrr dingin dingin dingin-, sambil melewati mata air yang mengalir itu, ARKA memberitahu "Oiyo, aku lali meh ngandani, neng Ungaran akeh pacet, ati2" - "oiya, aku lupa mau ngasih tau, di Ungaran banyak pacet (sejenis lintah-red), hati2" setelah melewati aliran mata air kami naik ke sebuah tanjakan, hosh.. hosshh..hosshh.....dan kami bertemu sapa sebuah rombongan yang nampaknya juga akan mendaki Gunung Ungaran, perjalanan pun berlanjut. cukup jauh kami berjalan sembari mengobrol2 agar tidak merasa lelah dan di sebuah tanjakan belokan dekat bangunan sebuah gudang kami berhenti untuk istirahat, melihat langit dan menebak2 cuaca malam itu, melihat bintang walau agak mendung diselimuti awan. tak lama suara guntur berbunyi, tandanya akan terjadi hujan, tak berpikir lama kami pun segera melanjutkan perjalanan, kami harus cepat sampai Desa Promasan sebelum hujan turun.
"lihat Promasan sudah dekat" seru seorang kawan sambil menunjuk ke arah lampu2 yang menyala diantara kegelapan disekitarnya. semangat saya pun timbul lagi, saya melangkah semakin bersemangat. tiba2 di tengah jalan teman saya bilang "rodo' horror mengko nglewati kuburan neng seblah kono" - "sedikit mengerikan nanti melewati kuburan di sebelah situ" sambil menunjuk kawasan yang ada pohon2 agak gede. saya pun jadi ikutan agak mrinding tapi ora popo Bismillah saja lah.
tak berapa lama kami pun sampai di Desa Promasan, tujuan pertama kami dalam menggapai puncak Ungaran. sesampai disana kami segera turun tangga menuju sendang untuk menggunakan toilet dan cuci tangan. brrrrrrrrr airnya dingin sekali....
saatnya mencari tempat singgah untuk bermalam sebelum summit attack, dan pencarian tersebut jatuh pada Camp Biyung -salah satu Camp para pendaki yang ingin bermalam dulu sebelum menuju puncak Ungaran-. setelah meminta ijin bermalam pada Biyung, kamileyeh2 istirahat, selonjoran, menyeruput teh hangat yang disediakan untuk kami sambil sebagian teman2 melihat siaran bola yg sedang berlangsung (maklum cowo2 dan saya cewe sendiri ;p) saat akan menggulung celana kargo saya yang basah, saya sedikit tercengang kaget menemukan beberapa pacet menempel di pergelangan kaki saya "AAAAAAAA LINTAAAAAAHHHH" saya berteriak jijik, ALIM dan BOWO membantu melepaskan pacet yang menempel di pergelangan kaki saya, saya merem sambil menahan antara jijik2 dan geli, hahhhahahahha... akhirnya pasukan pacet yg menyerang saya lepas, darah mengucur dari beberapa bagian pergelangan kaki saya, tapi saya tidak merasakan sakit sedikitpun. perut kami sepertinya berdemo meminta supply nasi, kami berjalan keluar mencari warung nasi -bukan warung nasi sih hanya sebuah Camp Site yang menyediakan masakan- setelah makan malam kami kembali pulang menuju Camp Biyung, tak lama aliran listrik padam ternyata Desa Promasan hanya dialiri listrik dari jam 07.00 pagi hingga 22.00 malam, tandanya kami harus beristirahat untuk memulihkan tenaga guna melanjutkan perjalanan menuju Puncak Ungaran besok. kami pun bergegas tidur, dengan kondisi persiapan tidur saya yg istimewa memakai sleeping bag model mumy yang dibawa ARKA dan saya pakai untuk diri saya sendiri. hahahahaha benar2 istimewa -terimakasih MAS ARKA-
Entah alarm HP siapa berbunyi pukul 02.30 dini hari, ARKA membangunkan kami semua untuk bersiap2 melanjutkan perjalanan, setelah re-packing mengemasi ulang barang bawaan yang perlu dibawa menuju puncak (karna kami tidak akan membawa semua barang bawaan menuju puncak untuk meminimalisasi berat muatan yang pastinya akan membuat kami semua kelelahan membawanya, hanya yang penting saja seperti air minum, parafin, alat masak dan bahan makanan). Pukul 03.00 kami berangkat menuju perjalanan puncak, dengan ARKA sebagai GUIDE (walaupun kami sempat nyasar selama satu jam lebih gara2 salah jalan dan dijalan yg nyasar itu pula saya jatuh terpeleset beberapa kali karena licin -____-) setelah berbalik arah karena salah jalan akhirnya kami menemukan jalan bertulislan "PUNCAK" dengan tanda panah menuju belokan kanan dia antara hamparan kebun teh, dengan penuh semangat sambil sedikit bergurau kami berjalan mengikuti bantuan papan petunjuk. lama berjalan ditengah2 sayup hamparan kebun teh kami mendengar suara2 angin dan suara2 orang bercakap2, tak lama setelah melewati kebun teh kami bertemu lagi dengan para pendaki yang kemarin sempat bertemu di awal pendakian sambil kami menyapa dan berlalu mereka berseru kepada kami "ati2 lho, dalan ngarep angker" - "hati2 lho, jalan di depan angker" kami hanya tertawa mendengarnya, merasa agak ngeri juga saya berpikir mungkin hanya sebatas gurauan saja, toh saya percaya pada teman2 seperjuangan ini 3 diantara nya pernah ke Ungaran (hanya saya dan DANI yang belum pernah naik gunung) paling tidak mereka tau jika benar2 berbahaya tidak mungkin mereka akan melanjutkan perjalanan. lama kami menyusuri jalan penuh semak dan menanjak curam, tak sampai2 kami ke puncak -pikirku. ngos2an saya melangkah naik menyusuri tanjakan jalan menuju Puncak Ungaran, teman saya BOWO sudah melesat jauh didepan dengan penuh semangat, bersama dengan ARKA, ALIM dan DANI saya diberi semangat "Ayo mbak sebentar lagi puncak" katanya. saya pun bersemangat kembali, harus segera sampai puncak -gumam saya dalam hati.
ditengah2 perjalanan setelah mendaki batu2 kami melihat kebelakang, fajar menampakkan dirinya dengan semburat cahaya keemasannya, indah sekali.. terlihat Gunung Merbabu dan Rawa Pening dari tempat saya berpijak, walaupun belum sampai puncak tapi saya merasa cukup puas bisa melihat fajar menyingsing dari atas ketinggian Gunung Ungaran ini, sempat ARKA mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera pocket yang dibawanya, saya pun demikian cuma bedanya saya menggunakan kamera HP ;p. setelah cukup puas kami melanjutkan perjalanan kembali (bukan perjalanan sih, pendakian lebih tepatnya. karena kami harus mendaki beberapa batu2 terjal di lereng gunung dengan jurang ditepinya untuk mencapai Puncak Ungaran) setelah shalat subuh di lereng Gunung Ungaran, dan ini pertama kalinya untuk saya XD kami lanjut mendaki dan ternyata hanya tinggal saya dan ARKA yang tertinggal dibelakang karena ALIM dan DANI sudah melesat duluan menyusul BOWO sepertinya. hahahahahahaha karena saya kebanyakan berhenti untuk istirahat makanya tertinggal dibelakang -thankyou kk Alka sudah sabar menemani dan membimbing saya menuju puncak pertama saya-
tak lama saya dan ARKA pun sampai juga di Puncak menyusul mereka bertiga... disana sejenak saya terdiam melihat sekeliling dengan kekaguman yang teramat sangat, sungguh luar biasa indah ciptaan-Mu.. di selatan tampak sejajar membentuk lurusan antara Gunung Merbabu, Telomoyo dan Merapi, di sebelah barat tampak Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang saling berdekatan dan tak terpisahkan, tampak dari kejauhan Gunung Lawu yang samar2 terlihat di arah timur, Rawa Pening yang terlihat dari kejauhan dibawah Gunung Merbabu, pemandangan kota2 dari atas terlihat sangat kecil dan garis pantai serta luas nya samudra nampak dari kejauhan..

UNGARAN

ditengah perjalanan


dibalik permukaan


sinar dari surga


mejeng dulu ahh ;p

Desa Promasan dari kejauhan

gigitan maut si Pacet


iklan sarden :D


koki 'handal jepit'


makan ngga makan asal kumpul ;p


team 'Move On Expedition' =))



Camp Biyung


Crew Move On Expedition
ARKA

BOWO

ALIM

DANI

SAYA - PUTRI




B O N U S



korban tusbol =_=
gini nih cowok kalo narsis =))

sekian catatan perjalanan saya tentang cerita Puncak Pertama saya..
mulai saat itu sepertinya akan menjadi candu untuk mencoba puncak2 lainnya..
semoga Allah masih senantiasa memberi saya waktu dan kesempatan untuk menikmati keindahan ciptaan Alam Semesta-Nya..

0 komentar:

Posting Komentar

please, don't spam...

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author