Senja pukul dua malam

Pukul dua malam,

Pukul dua malam mengutuki mimpi yang dilukis tanpa sadar,

Pukul dua malam memaksa terjaga dalam lelap,

Dari satu-dua buah pikiran,

Aku hampir tak percaya pada kenyataan,

Kaki ingin segera berlari meninggalkan,

Bodohnya pikiran tertahan dalam jebakan pertanyaan,

Bukan aku tak percaya kenyataan,

Tapi berjuta bahkan milyaran pikiran memaksa berlogika,

Ketika nanti tidak pada tempatnya,

Mungkin pukul dua malam mengambil segalanya,

Hingga jika kau mengingat senja, 

Satu yang akan kutanyakan kepadamu :

"Apa yang kau ingat tentang senja?

Semburat jingga memerah,

 Sepoi ombak disapu angin,

Kicau sore burung2,

Atau kenangan dan luka?"