Helo World

Helo World

selaraskan semuanya

ini pertama kali nya saya nge-blog lagi [lebih tepat disebut posting] setelah sekian lama vakum karena gadget tidak mumpuni dan kendala malas berlebih. dan ini pun posting pertama saya di tahun 2014.. Happy New Year... it's too late.. #abaikan
posting pertama tahun ini mau iseng2 posting yang ringan2 aja.. banyak yang terjadi dari postingan terakhir sebelum ini dan sampai posting kali ini.. segala sesuatu pasti berubah, semesta bergerak, dan hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam.
saya ga akan mengumbar banyak tentang detail2 kejadian di kehidupan pribadi, yang jelas tahun 2014 dan seterusnya saya harus berusaha menjadi lebih baik lagi dari sekarang, tidak mengharap sebuah kesempurnaan, tapi menurut saya hidup itu adalah tentang belajar, memberi dan menerima..
BELAJAR, bukan sebuah pelajaran akademik, melainkan belajar dari tiap2 kejadian dalam hidup, entah baik atau buruk selalu ada makna terkandung dalam kejadian tersebut, dan kita sebagai makhluk yg diberi kemampuan lebih untuk berpikir [manusia] secara tidak langsung dituntut untuk belajar memahami, mengerti, memaknai dan apapun sikap atau pemahaman tentang hubungan antar manusia yang tentunya [harus] sikap atau pemahaman yang berdampak baik [kecuali jika kita adalah seorang manusia yg tidak suka hidup damai].
MEMBERI DAN MENERIMA, menurut saya kegiatan/aktifitas take and give ini bukan seperti gambaran aktifitas seperti hubungan antara pedagang dan pembeli, MEMBERI bukan sekedar kita merelakan sesuatu milik kita yang hanya sekedar berpindah tangan dari pemilik ke tangan orang lain, memberi itu menurut saya tentang niat dan keikhlasan, dan saya sering berpikir keras tiap ada kasus misalnya seseorang memberikan sejumlah santunan kepada kerabatnya/orang lain dan karena suatu alasan yg menurut pemberi ia merasa ada hal yg membuatnya tidak nyaman karena perbuatan penerima  [walaupun kadang itu seseuatu yg tidak rasional] maka kebanyakan orang akan bercerita kpd orang lain dengan kata2 yg sudah saya hafal, misalnya "aku ikhlas nolong dia, kalau ga ada aku jadi seperti apa dia sekarang? tp knp balasannya terhadapku seperti itu" ya kira2 begitulah dengan bahasa yang tentunya tidak seformal itu.. yg sering membuat saya berpikir keras adalah ; jika memang pihak pemberi merasa sudah ikhlas memberikan sesuatu dengan niat menolong mengapa kebaikan pemberi harus diumbar kepada orang lain, dan yg menceritakan diri sendiri, bukankah jika tangan kanan memberi tangan kiri tidak boleh mengetahui? menurut saya pemberi masih tidak ikhlas jika ia menceritakan tentang kebaikannya sendiri dan diumbar kepada orang lain, ia masih berharap suatu maksud yaitu pencitraan tentang orang lain terhadapnya agar mereka tahu jika si pemberi ini orang dengan niat baik dan sering melakukan kebikan. ok next... dan tentang MENERIMA, menerima menurut saya bukanlah sesuatu yang enak, menerima itu lebih sulit dari memberi, menerima juga membutuhkan sebuah keikhlasan yang lebih sulit dari memberi. kenapa begitu? menurut saya [lagi2 menurut saya (?) karena ini sebuah opini dan (katanya) Indonesia negara demokrasi kan?] menerima itu membutuhkan keikhlasan berlebih karena disini kita dituntut untuk mempersiapkan segala sesuatu yg akan diterimanya, misalnya tentang takdir, tentang lingkungan sekitar/hubungan antar masyarakat, dll.dan tak sedikit pihak penerima ini mempunyai hal yang berdampak beban pikiran, contohnya ; dalam hubungan bermasyarakat banyak sifat2 manusia yang beragam, membentuk kesatuan dengan pendapat dan sifat yang berbeda2, dan tidak mudah menyatukan beberapa pikiran yang berbeda-beda itu. setiap manusia memiliki ego dan emosi masing2 yang akan tergambar dari beragam dampak perlakuan sekitar yang diterimanya.
dalam kehidupan memberi dan menerima adalah aktivitas yang selalu terjadi dalam hubungan antar makhluk hidup, dan tentunya diikuti dengan hak dan kewajiban yang seimbang. hak pemberi yang harus diikuti drngan rasa ikhlas dan kewajiban penerima menghargai pemberian dari orang lain..
mungkin begitulah sedikit gambaran saya tentang arti kehidupan, walau banyak kepalsuan, hidup ini memiliki waktu yang terus berjalan dan isilah waktu tersebut dengan sesuatu yang berguna dalam hubungan bermasyarakat..
cintailah damai, cintailah alam semesta beserta makhluk-makhluk ciptaan-Nya, cintailah kehidupan..

0 komentar:

Posting Komentar

please, don't spam...

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author